Rabu, 12 Januari 2022

Hepatitis E

Penularan, Gejala, Pengobatan dan Pencegahan

Hepatitis E merupakan salah satu jenis dari penyakit hepatitis, yang membedakan penyakit ini adalah penyebabnya. Diketahui bahwa penyakit hepatitis E disebabkan oleh infeksi virus HEV dari kotoran hewan seperti tikus.

Kasus pertama kali hepatitis E dialami oleh pria asal Hongkong yang berusia 56 tahun, diketahui pria tersebut terinfeksi virus HEV ketika memakan makanan yang terkontaminasi virus hepatitis E dari seekor tikus.

Dilansir dari Detik Health, sejak kemunculannya pertama kali kasus hepatitis E pada November 2018, penyakit ini telah menginfeksi setidaknya 10 orang di Hong Kong.

Penularan Virus HEV

Meski belum pasti, para ilmuwan menduga penularan virus HEV yang menyebabkan penyakit hepatitis E pada manusia ini disebabkan oleh tikus yang positif virus HEV.

Tikus yang positif virus HEV dapat menularkannya kepada manusia melalui kotoran atau air liur, namun hal ini masih menjadi perdebatan antar pakar.

Ilmuwan masih berusaha mengungkap bagaimana penularan virus HEV ini. Menurut ahli Mikrobiologi, Dr Siddhart Sridhar di Universitas Hong Kong mengatakan tikus membawa virus penyebab hepatitis E.

“Yang kami ketahui adalah tikus di Hong Kong membawa virus, dan kami mengetes manusia dan menemukan virus. Tetapi bagaimana tepatnya virus itu berpindah, apakah tikus mengkontaminasi makanan kami atau ada hewan lain yang terlibat, kami tidak tahu,” terangnya.

Gejala Hepatitis E

Berdasarkan kasus hepatitis E yang ditemukan pada manusia, umumnya mereka mengalami gejala yang mirip dengan hepatitis A, yaitu:

  • Demam.
  • Nyeri sendi.
  • Tidak nafsu makan.
  • Lesu atau lemas.
  • Hati mengalami pembengkakan.
  • Mual hingga muntah.
  • Urine menjadi lebih gelap.
  • Tinja menjadi lebih pucat.

Gejala di atas umumnya muncul antara 2 hingga 7 minggu setelah terinfeksi virus dan berlangsung selama kurang lebih 2 bulan.  Segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.

Pengobatan Hepatitis E

Pengobatan berikut ini tidak dianjurkan tanpa melalui pemeriksaan oleh dokter. Segera konsultasikan ke dokter apa bila Anda mempunyai gejala yang mirip dengan hepatitis E.

Beberapa jenis obat atau terapi untuk menyembuhkan penyakit hepatitis E dapat berupa pemberian imunosupresi yang terbukti mampu mengurangi jumlah virus di dalam darah hingga 30 persen.

Pada kasus tertentu seperti kondisi hati sudah tidak lagi baik maka dapat dilakukan transplantasi organ hati. Sebelum prosedur transplantasi hati, pasien dianjurkan untuk melakukan terapi interferon alfa pegilasi antara 3 hingga 12 bulan.

Pencegahan Hepatitis E

Menjaga kebersihan diri dan lingkungan terbukti efektif mencegah penularan virus HEV penyebab hepatitis E. Selain itu, kebiasaan mencuci tangan, mengkonsumsi makanan atau minuman yang higinis dari kotoran juga mampu mencegah hepatitis E.

Selalu konsumsi air bersih atau yang telah dimasak untuk mencegah tertular penyakit hepatitis E, pun begitu dengan makanan seperti buah atau sayur, cuci sampai bersih sebelum mengkonsumsinya.

Klik disini untuk mengetahui lebih jelas mengenai pencegahan agar tidak tertular hepatitis

Sumber: https://blogs.insanmedika.co.id/hepatitis-e/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar